Superstar


Lampu-lampu gemerlap di aula. Musik mengalun merdu dengan denting-denting gelas yang saling beradu.  Mereka sudah tampak berbeda dari 10 tahun yang lalu.
“Hey, Rin, kamu kok gelisah sih? Kamu nungguin siapa?”
“Cinta pertamamu ya? Astaga siapa ya? Dari dulu nggak pernah cerita sih kamu..”
“Cieee Ririn..”
Tiba-tiba sosoknya muncul.  Ah, itu kamu yang kutunggu.
“Long ago, and oh so far away // I fell in love with you // Before the second show”
Masih tetap mempesona seperti dulu. Masih misterius seperti 10 tahun yang lalu.
“Lho, itu Lesmana?”
“Iya! Kamu nggak pernah nonton TV ya? Sekarang dia udah sukses jadi anak band, tau!”
“Wah kesampean juga cita-cita tuh anak. Asik nih punya temen artis!”
“Dari jaman SMA memang sudah punya potensi dia..”
“Banyak yang ngejar-ngejar, banyak pacarnya ya.”
“Biasalah, populer. Denger-denger di infotainment, dia lagi terlibat affair sama anaknya pejabat. Kasian ya, tunangannya.. Nakalnya belum selesai ih, dari muda dulu.”
Womanizer, bok! Hahahhaha!!!”
Your Guitar, it sounds so sweet and clear // But you’re not really here // It’s just the radio
10 tahun yang lalu. Segala kenangan bersamamu masih tertancap jelas. Kembali lagi proyektor itu menyorotkan film lawas kita. Pahit tersalut manis masa remaja dibalik tirai merah panggung kepopuleranmu. Mestinya aku tahu yang selanjutnya bakal terjadi.
 “Eh Rin, kamu dipanggil tuh!”
Kuhabiskan wine di gelasku, beranjak menuju panggung. Kuraih gitar, yang dulu kau bilang kau jatuh cinta padaku karenanya.
Denting dawai gitar memenuhi seisi ruangan.
Don’t you remember you told me you loved me BabySaid you’d be coming back this way again BabyBaby Baby Baby Baby oh BabyI love you, I really do
Kau yang tak menjejak langit, tak tahu dan mungkin tak mau tahu. Kamu tak pernah benar-benar membuat serius hidup ini dan aku pun tak ingin lagi kau seriusi dengan apa yang telah kau tanam padaku bertahun –tahun yang lalu.
Janjimu yang tak pernah kau tepati menjelma pada dia yang kini asyik berlari-lari kecil dengan dunia masa kecilnya.
Matanya cokelat.
Semoga hanya itu yang kau wariskan.
*The Carpenters - Superstar

Comments

Popular posts from this blog

Late Night Moods

882 km

Missing You Is A Heartache That Never Goes Away