Superstar
Lampu-lampu gemerlap di aula. Musik mengalun merdu dengan denting-denting gelas yang saling beradu. Mereka sudah tampak berbeda dari 10 tahun yang lalu. “Hey, Rin, kamu kok gelisah sih? Kamu nungguin siapa?” “Cinta pertamamu ya? Astaga siapa ya? Dari dulu nggak pernah cerita sih kamu..” “Cieee Ririn..” Tiba-tiba sosoknya muncul. Ah, itu kamu yang kutunggu. “Long ago, and oh so far away // I fell in love with you // Before the second show” Masih tetap mempesona seperti dulu. Masih misterius seperti 10 tahun yang lalu. “Lho, itu Lesmana?” “Iya! Kamu nggak pernah nonton TV ya? Sekarang dia udah sukses jadi anak band, tau!” “Wah kesampean juga cita-cita tuh anak. Asik nih punya temen artis!” “Dari jaman SMA memang sudah punya potensi dia..” “Banyak yang ngejar-ngejar, banyak pacarnya ya.” “Biasalah, populer. Denger-denger di infotainment, dia lagi terlibat affair sama anaknya pejabat. Kasian ya, tunangannya.. Nakalnya belum selesai ih, dari muda dulu.” “